ETIKA & PROFESIONALISME TEKNOLOGI
SISTEM
INFORMASI
Oleh :
RONI SINGGIH
WIBISONO
16111451
4KA34
SISTEM
INFORMASI
FAKULTAS
ILMU KOMPUTER & TEKNOLOGI INFORMASI
UNIVERSITAS
GUNADARMA
2015
ETIKA
PENGERTIAN ETIKA
Etika atau bisa juga disebut etik, berasal dari kata
Yunani yaitu ETHOS yang berarti norma-norma, nilai-nilai, kaidah-kaidah dan
ukuran-ukuran bagi tingkah laku manusia yang baik. Jadi etika adalah ilmu yang
membahas perbuatan baik dan perbuatan buruk manusia sejauh yang dapat dipahamai
oleh pikiran manusia.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, etika adalah
ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk serta tentang hak dan kewajiban
moral (akhlak). Etika dalam perkembangannya sangat mempengaruhi kehidupan
manusia. Etika memberi manusia orientasi bagaimana menjalani kehipan melalui
rangkaian tindakan sehari – hari, etika dapat diterapkan dalam segala aspek
atau segi kehidupan.
Menurut para ahli etika tidak lain adalah aturan
perilaku, adat kebiasaan manusia dalam pergaulan diantara sesamanya dan
menegaskan mana yang baik dan buruk.
Beberapa pengertian Etika menurut para ahli : Drs. O.P
Simorangkir “Etika atau etik sebagai pandangan manusia dalam berperilaku
menurut ukuran dan nilai yang baik”. - Drs. Sidi Gajalba “Dalam sistematika
filsafat pengertian etika adalah teori tentang tingkah laku perbuatan manusia
dipandang dari segi baik dan buruk, sejauh yang dapat ditentukan oleh akal”.
Drs. H. Burhanudin Salam “Etika adalah cabang filsafat yang berbicara mengenai
nilai dan norma moral yang menentukan perilaku manusia dalam hidupnya”.
ETIKA DALAM TSI
Etika dalam
Sistem Informasi Seperti yang kita ketahui perkembangan dunia IT berlangsung
sangat cepat. Dengan pekembangan tersebut diharapkan akan dapat mempertahankan
dan meningkatkan taraf hidup manusia. Banyak hal yang menggiurkan manusia untuk
dapat sukses dalam bidang it tetapi tidak cukup dengan mengandalkan Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi, manusia juga harus menghayati secara mendalam kode
etik ilmu, teknologi dan kehidupan.
Banyak ahli telah menemukan bahwa teknologi mengambil
alih fungsi mental manusia, pada saat yang sama terjadi kerugian yang
diakibatkan oleh hilangnya fungsi tersebut dari kerja mental manusia.
Perubahan yang
terjadi pada cara berfikir manusia sebagai akibat perkembangan teknologi sedikit
banyak berpengaruh terhadap pelaksanaan dan cara pandang manusia terhadap etika
dan norma dalam kehidupannya. Masalah etika juga mendapat perhatian dalam
pengembangan dan pemakaian sistem informasi. Masalah ini diidentifikasi oleh
Richard Mason pada tahun 1986 (Zwass, 1998) yang mencakup privasi, akurasi,
property, dan akses.
Dalam perkembangannya, informasi yang beredar di
internet tidak hanya berisi informasi yang benilai positif. Banyak diantaranya
dilakukan dengan sengaja dan dengan tujuan tertentu seperti mencari keuntungan
atau mencemarkan nama baik seseorang.
ETIKA PROFESI AUDITOR
Definisi Etika
Etika (praksis) diartikan sebagai nilai-nilai atau norma-norma moral
yang mendasari perilaku manusia. Etos didefinisikan sebagai ciri-ciri dari
suatu masyarakat atau budaya. Etos kerja,dimaksudkan sebagai ciri-ciri dari
kerja, khususnya pribadi atau kelompok yang melaksanakan kerja, seperti
disiplin, tanggung jawab, dedikasi, integritas, transparansi dsb.
Etika (umum) didefinisikan sebagai
perangkat prinsip moral atau nilai. Dengan kata lain, etika merupakan ilmu yang
membahas dan mengkaji nilai dan norma moral. Etika (luas) berarti keseluruhan
norma dan penilaian yang dipergunakan oleh masyarakat untuk mengetahui
bagaimana manusia seharusnya menjalankan kehidupannya.Etika (sempit) berarti
seperangkat nilai atau prinsip moral yang berfungsi sebagai panduan untuk
berbuat, bertindak atau berperilaku. Karena berfungsi sebagai panduan,
prinsip-prinsip moral tersebut juga berfungsi sebagai kriteria untuk
menilai benar/salahnya perbuatan/perilaku.
Kode Etik
Pengertian Kode etik adalah nilai-nilai, norma-norma,
atau kaidah-kaidah untuk mengatur perilaku moral dari suatu profesi melalui
ketentuan-ketentuan tertulis yg harus dipenuhi dan ditaati setiap anggota
profesi.
Isi Kode Etik
•
Karena kode etik merupakan wujud dari komitmen moral organisasi, maka kode etik
harus berisi :
–
mengenai apa yang boleh dan
–
apa yang tidak boleh dilakukan oleh anggota profesi,
–
apa yang harus didahulukan dan
–
apa yang boleh dikorbankan oleh profesi ketika
menghadapi situasi konflik atau dilematis,
–
tujuan dan cita-cita luhur profesi, dan
–
bahkan sanksi yang akan dikenakan kepada anggota profesi yang melanggar kode
etik.
Tujuan Utama Kode Etik
•
Terdapat dua tujuan utama dari kode etik.
–
Kode etik bertujuan melindungi kepentingan masyarakat
dari kemungkinan kelalaian, kesalahan atau pelecehan, baik disengaja
maupun tidak disengaja oleh anggota profesi.
–
Kode etik bermaksud melindungi keluhuran profesi dari perilaku perilaku
menyimpang oleh anggota profesi.
Syarat Kode Etik Optimal
•
Agar kode etik dapat berfungsi dengan optimal, minimal ada 2 (dua) syarat yang harus dipenuhi.
–
Kode etik harus dibuat oleh profesinya sendiri. Kode etik tidak akan
efektif apabila ditentukan oleh pemerintah atau instansi di luar profesi itu.
–
Pelaksanaan kode etik harus diawasi secara terus-menerus. Setiap pelanggaran
akan dievaluasi dan diambil tindakan oleh suatu dewan yang khusus dibentuk.
Peranan Etika dalam Profesi Auditor
Audit membutuhkan pengabdian yang
besar pada masyarakat dan komitmen moral yang tinggi. Masyarakat menuntut untuk
memperoleh jasa para auditor publik dengan
standar kualitas yang tinggi, dan menuntut mereka untuk bersedia
mengorbankan diri.
Itulah sebabnya profesi auditor
menetapkan standar teknis dan standar etika yang harus dijadikan panduan oleh
para auditor dalam melaksanakan audit
Standar etika diperlukan bagi
profesi audit karena auditor memiliki posisi sebagai orang kepercayaan dan
menghadapi kemungkinan benturan-benturan kepentingan.
Oleh karena itu, seorang auditor
harus selalu memupuk dan menjaga kewaspadaannya agar tidak mudah takluk pada
godaan dan tekanan yang membawanya ke dalam pelanggaran prinsip-prinsip etika
secara umum dan etika profesi. etis yang tinggi; mampu mengenali
situasi-situasi yang mengandung isu-isu etis sehingga memungkinkannya untuk
mengambil keputusan atau tindakan yang tepat.
Pentingnya Nilai-Nilai Etika dalam Auditing
Beragam masalah etis berkaitan langsung
maupun tidak langsung dengan auditing. Banyak auditor menghadapi masalah serius
karena mereka melakukan hal-hal kecil yang tak satu pun tampak mengandung
kesalahan serius, namun ternyata hanya menumpuknya hingga menjadi suatu
kesalahan yang besar dan merupakan pelanggaran serius terhadap kepercayaan yang
diberikan.
Untuk itu pengetahuan akan
tanda-tanda peringatan adanya masalah etika akan memberikan peluang untuk
melindungi diri sendiri, dan pada saat yang sama, akan membangun suasana etis
di lingkungan kerja.
Masalah-masalah etika yang dapat
dijumpai oleh auditor yang meliputi permintaan atau
tekanan untuk:
- Melaksanakan tugas yang bukan merupakan kompetensinya
- Mengungkapkan informasi rahasia
- Mengkompromikan integritasnya dengan melakukan pemalsuan, penggelapan, penyuapan dan sebagainya.
- Mendistorsi obyektivitas dengan menerbitkan laporan-laporan yang menyesatkan.
SARAN &
PENDAPAT
Menurut dari
pengertian dan pembelajaran etika, profesi, profesionalisme TSI dapat di
simpulkan bahwa penggunaan komputer di bidang pekerjaan harus mengikuti
beberapa prosedur dasar yang berjalan secara logika, dimana etika pembuat atau
pemakai harus di pelihara dan di perhatikan dalam penggunaan TSI,
Kemudian pendapat dari saya bahwa diharapkan kedepanya
nanti dalam penggunaan komputer khususnya pemakaian jasa service INTERNET harus
lebih diwaspadai dan diperhatikan, karena sedang maraknya aksi TERORISME yang
dilakukan oleh pihak ISIS.
Bukan tidak mungkin ISIS juga menggunakan TSI untuk
melakukan aksi – aksi nya dalam melakukan serangan dan pembelian alat – alat
perang.
SUMBER
Posted by
Roni Wibisono