Analisa pengunaan eyd dan kalimat efektif pada artikel



Analisa Artikel
 
Niat Hindari Motor, Metro Mini Malah Tabrak 2 Toko di Kalimalang
Edward Febriyatri Kusuma - detikNews

Jakarta - Metro Mini 58 jurusan Cililitan-Klender bernopol B 7890 AV menyeruduk dua kios di Jalan Raya Kalimalang, Cipinang Muara. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.

Peristiwa ini terjadi sekitar pukul 12.30 WIB, Metro Mini yang dikemudikan Fransis (55) menabrak dua kios di Jalan Raya Kalimalang, RT 06/13 Cipinang Muara. Saat itu Metro Mini sedang melaju dari Cililitan menuju Pasar Klender.

"Dari arah berlawanan, ada motor mau nyalip mobil. Saya kaget langsung ngerem dan banting setir ke arah kiri," ujar Fransis ditemui wartawan di sekitar lokasi kejadian, Selasa (19/11/2013).

Fransis mengatakan Metro Mini yang dikemudikan langsung menabrak bengkel dan kios di lokasi. Meski menabrak toko, kondisi Metro Mini tidak mengalami rusak parah.

"Mobil nabrak bagian depan bengkel, sampai kompresor mental ke samping sampai atap bengkel bagian depan ambruk," tuturnya.

Beruntung tidak ada korban jiwa akibat peristiwa tersebut. Sementara Saji (52) pemiliki bengkel mengaku sedang istirahat di dalam toko saat kejadian.

"Kaget begitu keluar ada Metro Mini nutup sebagian toko untung tidak ada korban," tutur Saji.

Saji mengaku dirinya menderita kerugian materil akibat peristiwa tersebut. Yaitu sebuah kompresor angin dan sebagian bangunan miliknya.

"Kalau diitung-itung bisa Rp 3 juta, nggak tahu kios sebelah ini, soal dia yang paling parah. Lagipula Metro Mini ini dikenal ugal-ugalan," ungkapnya.

Gunung merapi menyemburkan asap hitam disertai material vulkanik berupa abu dan pasir. Simak Liputan selengkapnya di Reportase Malam pukul 02.11 WIB, hanya di Trans TV
sumber: http://news.detik.com/read/2013/11/19/190234/2417611/10/niat-hindari-motor-metro-mini-malah-tabrak-2-toko-di-kalimalang?n991102605

Analisa Artikel:
1.       Pada judul artikel disitu tertulis “Niat hindari motor, Metro Mini malah Tabrak 2 Toko di Kalimalang” penulisan seharusnya yang benar adalah “Berniat menghindari motor, Metro Mini menabrak 2 Toko di Kalimalang”
2.       Pada paragraf pertama kata “Metro Mini 58 jurusan Cililitan-Klender bernopol B 7890 AV menyeruduk dua kios di Jalan Raya Kalimalang” terdapat kalimat yang kurang efektif yang tidak sesuai dengan eyd. Kalimat “menyeruduk” tak seharusnya di pakai, karena kalimat menyeruduk biasanya dipakai untuk hewan-hewan yang bertanduk bukan untuk kendaraan.

Makalah EYD

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Ejaan Adalah seperangkat aturan atau kaidah pelambang bunyi bahasa, pemisahan, penggabungan, dan penulisanya dalam suatu bahas. Batasan tersebut menunjukan pengertian kata ejaan berbeda dengan kata mengeja. Mengeja adalah kegiatan melafalakan huruf, suku kata, atau kata, sedangakan ejaan adalah suatu sistem aturan yang jauh lebih luas dari sekedar masalah pelafalan. Ejaan mengatur keseluruhan cara menuliskan bahasa dengan menggunakan huruf, kata, dan tanda baca sebagai sarananya.
Ejaan yang berlaku sekarang dinamakan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD). EYD yang resmi mulai diberlakukan pada tanggal 16 Agustus 1972 ini memang upaya penyempurnaan ejaan yang sudah dipakai selam dua puluh lima tahun sebelumnya yang dikenal dengan nama Ejaan Republik atau Ejaan Soewandi (Menteri PP dan K Republik Indonesia pada tahun itu diresmikan pada tahun 1947). Sebelum Ejaan Soewandi telah ada ejaan yang merupakan ejaan pertama Bahasa Indonesia yaitu Ejaan Van Ophuysen (nama seorang guru besar Belanda yang juga pemerhati bahasa) yang diberlakukan pada tahun 1901 oleh pemerintah Belanda yang menjajah Indonesia pada masa itu. Ejaan Van Ophuysen tidak berlaku lagi pada tahun 1947.

1.2 Masalah
Pada masalah ini, kami akan menjelaskan bagaimana cara penggunaan tanda baca yang baik dan benar. Di sini kami menuliskan macam macam tanda baca beserta aturan letak penggunaan dan fungsi dari macam-macam tanda baca tersebut, sehingga kita bisa memahami bagaimana cara penggunaan tanda baca yang baik dan benar, karena dalam aturan penggunaan tanda baca, banyak sekali masalah masalah penulisan tanda baca yang kurang tepat sehingga terkadang sulit untuk memahami isi tentang tulisan yang ditulis dalam sebuah karya tulis.

1.3 Tujuan
Adapun tujuan yang ingin kami capai dari penulisan karya tulis ini adalah:
1.         Dapat memahami fungsi dari macam-macam tanda baca yang ada
2.         Dapat memahami tata cara dan letak dalam penggunaan tanda baca
3.         Dapat membuat sebuah karya tulis dengan tanda baca yang baik dan benar
4.         Dapat memahami dan mengembangkan tulisan dengan tanda baca yang baik dan
            benar
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Ejaan dan Sejarah
Setelah Islam datang, di Nusantara digunakan huruf arab untuk menulis bahasa Melayu. Huruf ini disebut arab – melayu (huruf pegon/huruf jawi). Ini jug ayang membuat banyak bahasa Indonesia yang berasal dari serapan bahasa Arab. Pada tahun 1901 ditetapkan pertama kali huruf latin untuk bahasa Melayu yang dikenal dengan ejaan Van Ophuijsen. Nama ini diambil dari orang Belanda dengan nama yang sama yang dalam merancangnya dibantu oleh Engku Nawaawi Gelar Soetan Ma’moer dan Moehammad Taib Soetan ibrahim. Ejaan ini berlaku hingga tahun 1947. Lalu pada Maret 1947 Pemerintah Republik Indonesia mengganti ejaan Van Ophuijsen dengan Ejaan Suwandi (Ejaan Republik). Ejaan ini ejaan pertama kali yang digunakan setelah Indonesia merdeka.

Setelah itu muncul gagasan untuk pembaharuan beberapa ejaan yang kurang efektif dengan mengadakan kongres bahasa Indonesia di Medan pada 1954. Dan pada 1956 diadakan lagi kongres bahasa Indonesia di Singapur yang menghasilkan gagasan ejaan bernama Ejaan Melindo (Melayu-Indonesia). Namun gagasan ini tidak sampai disahkan. Pada tahun 1966 Lembaga Bahasa dan Kesusastraan (LBK) membentuk sebuah panitia yang diketuai oleh Anton M. Moeliono dan mengusulkan konsep baru sebagai pengganti konsep Melindo. Pada tahun 1972, setelah melalui beberapa kali seminar, akhirnya konsep LBK menjadi konsep bersama Indonesia-Malaysia yang seterusnya menjadi Sistem Ejaan Baru yang disebut Ejaan Yang Disempurnakan (EYD).

2.2 Perbedaan dengan ejaan sebelumnya

Perbedaan-perbedaan antara EYD dan ejaan sebelumnya adalah:
•    'tj' menjadi 'c' : tjutji → cuci
•    'dj' menjadi 'j' : djarak → jarak
•    'j' menjadi 'y' : sajang → sayang
•    'nj' menjadi 'ny' : njamuk → nyamuk
•    'sj' menjadi 'sy' : sjarat → syarat
•    'ch' menjadi 'kh' : achir → akhir
•    awalan 'di-' dan kata depan 'di' dibedakan penulisannya. Kata depan 'di' pada contoh "di rumah", "di sawah", penulisannya dipisahkan dengan spasi, sementara 'di-' pada dibeli, dimakan ditulis serangkai dengan kata yang mengikutinya.
Sebelumnya "oe" sudah menjadi "u" saat Ejaan Van Ophuijsen diganti dengan Ejaan Republik. Jadi sebelum EYD, "oe" sudah tidak digunakan.
Untuk penjelasan lanjutan tentang penulisan tanda baca, dapat dilihat pada Penulisan tanda baca sesuai EYD

BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Pemakaian Tanda Baca
Dalam hal pembuatan karangan ilmiah, kesalahan huruf dan tanda baca sering muncul. Dan di dalam penulisan tanda baca sering sekali kita lalai dan melakukan kesalahan dalam penulisanya. Sehingga menjadikan karangan atau karya ilmiah kita menjadi sebuah karya yang kurang baik karena ada kesalahan dalam penulisanya. Dari berbagai kesalahan itu, sebenarnya para penulis karya ilmiah mampu untuk membuat tulaisanya, akan tetapi mereka sering lalai dan ceroboh dalam penggunaan tanda baca. Karena apa, tanda baca selalu di anggap sepele dalam penggunaanya sehingga kadang menjadikan kalimat itu menjadi rancu dan berbeda arti. Suatu contoh kita ambil kalimat “kucing makan tikus mati”. Dalam konteks kalimat ini jika tidak kita beri pemisah tanda baca maka akan menjadikanya sulit untuk dipahamai. Dari kalimat “kucing makan tikus mati” siapakah yang mati dalam konteks kalimat ini?, akan tetapi apabila kita ganti konteks kalimat ini dengan pemberian tanda baca seperti ini ”kucing makan, tikus mati”, siapakah yang mati dalam konteks kalimat ini?, kemudian apabila kita gunakan konteks kalimat ini ”kucing makan tikus, mati”, siapakah yang mati dalam konteks kalimat ini?. Kucing makan tikus mati adalah salah satu contoh kalimat yang banyak persepsi apabila kita salah menggunakan tanda bacanya. Oleh karena itu, pemakaian tanda baca dalam penyusunan kalimat sangat perlu untuk diperhatikan.

3.2 Macam-macam tanda baca
Tanda tanda baca yang dipakai dalam penuisan yaitu:
1)      Tanda titik(.)
2)      Tanda koma(,)
3)      Tanda titik koma(;)
4)      Tanda titik dua (:)
5)      Tanda hubung(-)
6)      Tanda pisah (_)
7)      Tanda elipis(…)
8)      Tanda Tanya(?)
9)      Tanda seru(!)
10)  Tanda kurung((…))
11)  Tanda kurung siku([…])
12)  Tanda petik ganda(“…”)
13)  Tanda petik tunggal(‘…’)
14)  Tanda garis miring(/)
15)  Tanda penyingkat(‘)

3.3 Fungsi tanda baca
Dari macam-macam tanda baca yang telah disebutkan tadi, masing masing tanda baca memiliki fungsi dan kegunaanya masing-masing.

3.3.1 Tanda Titik (.)

1.      Tanda titik dipakai pada akhir kalimat yang bukan pertanyaan atau seruan.
Misalnya:
-          Ayahku tinggal di Solo.
-          Biarlah mereka duduk di sana.
-          Dia menanyakan siapa yang akan datang.

2.      Tanda titik dipakai di belakang angka atau huruf dalam suatu bagan, ikhtisar, atau daftar.
Misalnya:
a.      III. Departemen Dalam Negeri
Catatan:
Tanda titik tidak dipakai di belakang angka atau huruf dalam suatu bagan atau ikhtisar jika angka atau huruf itu merupakan yang terakhir dalam deretan angka atau huruf.
3.      Tanda titik dipakai untuk memisahkan angka jam, menit, dan detik yang menunjukan waktu.
Misalnya:
pukul 1.35.20 (pukul 1 lewat 35 menit 20 detik)
4.      Tanda titik dipakai untuk memisahkan angka jam, menit, dan detik yang menunjukan jangka waktu.
Misalnya:
1.35.20 jam ( 1 jam, 35 menit, 20 detik)
0.20.30 jam (20 menit, 30 detik)
0.0.30 jam (30 detik)
5.      Tanda titik dipakai di antara nama penulis, judul tulisan yang tidak berakhir dengan tanda tanya dan tanda seru, dan tempat terbit dalam daftar pustaka.
Misalnya:
Siregar, Merari. 1920. Azab dan Sengsara. Weltervreden: Balai Poestaka.
6.      Tanda titik dipakai untuk memisahkan bilangan ribuan atau kelipatannya.
Misalnya:
Desa itu berpenduduk 24.200 orang.
Gempa yang terjadi semalam menewaskan 1.231 jiwa.
7.      Tanda titik tidak dipakai untuk memisahkan bilangan ribuan atau kelipatannya yang tidak menunjukan jumlah.
Misalnya:
Ia lahir pada tahun 1956 di Bandung.
8.      Tanda titik tidak dipakai pada akhir judul yang merupakan kepala karangan atau kepala ilustrasi, tabel, dan sebagainya.
Misalnya:
Acara kunjungan Adam Malik
9.      Tanda titik tidak dipakai di belakang (1) alamat pengirim dan tanggal surat atau (2) nama dan alamat penerima surat.
Misalnya:
Jalan Diponegoro 82 (tanpa titik)

3.3.2 Tanda Koma (,)
1.      Tanda koma dipakai di antara unsur-unsur dalam suatu perincian atau pembilangan.
Misalnya:
Saya membeli kertas, pena, dan tinta.
Surat biasa, surat kilat, ataupun surat khusus memerlukan perangko.
2.      Tanda koma dipakai untuk memisahkan kalimat setara yang satu dari kalimat serata berikutnya yang didahului oleh kata seperti tetapi atau melainkan.
Misalnya:
Saya ingin datang, tetapi hari hujan.
Didi bukan anak saya, melainkan anak Pak Kasim.
3.      Tanda koma dipakai untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat jika anak kalimat itu mendahului induk kalimatnya.
Misalnya:
Kalau hari hujan, saya tidak akan datang.
Karena sibuk, ia lupa akan janjinya.
4.      Tanda koma tidak dipakai untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat jika anak kalimat itu mengiringi induk kalimatnya.
Misalnya:
Saya tidak akan datang kalau hari hujan.
Dia lupa akan janjinya karena sibuk.
Dia tahu bahwa soal itu penting.
5.      Tanda koma dipakai di belakang kata atau ungkapan penghubung antarkalimat yang terdapat pada awal kalimat. Termasuk di dalamnya oleh karena itu, jadi, lagi pula,meskipun begitu, akan tetapi.
Misalnya:
... Oleh karena itu, kita harus hati-hati.
6.      Tanda koma dipakai untuk memisahkan kata seperti kata seperti o, ya, wah, aduh, kasihan dari kata yang lain yang terdapat di dalam kalimat.
Misalnya:
O, begitu?
7.      Tanda koma dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain dari kalimat.
Misalnya:
Kata Ibu, “ Saya gembira sekali.”
8.      Tanda koma dipakai di antara (i) nama dan alamat, (ii) bagian-bagian alamat, (iii) tempat dan tanggal, dan (iv) nama tempat dan wilayah atau negeri yang ditulis berurutan.
Misalnya:
(i) Surat-surat ini harap dialamatkan kepada Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Pakuan, Bogor.
(ii) Sdr. Anwar, Jalan Pisang Batu 1, Bogor
9.      Tanda koma dipakai untuk menceraikan bagian nama yang dibalik susunannya dalam daftar pustaka.
Misalnya:
Alisjahbana, Sultan Takdir. 1949. Tatabahasa Baru Bahasa Indonesia. Jilid 1 dan 2. Djakarta: PT Pustaka Rakjat.
10.  Tanda koma dipakai di antara nama orang dan gelar akademik yang mengikutinya untuk membedakannya dari singkatan nama diri, keluarga, atau marga.
Misalnya:
B. Ratulangi, S.E.
Ny. Khadijah, M.A.
11.  Tanda koma dipakai untuk mengapit keterangan tambahan yang sifatnya tidak membatasi.
Misalnya:
Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono, berkunjung ke Manado.
Semua siswa, baik yang laki-laki maupun yang perempuan, mengikuti latihan paduan suara.
12.  Tanda koma dipakai di muka angka persepuluh atau di antara rupiah dan sen yang dinyatakan dengan angka.
Misalnya:
12,5 m
13.  Tanda koma dapat dipakai––untuk menghindari salah baca––di belakang keterangan yang terdapat pada awal kalimat.
Misalnya:
Dalam pembinaan dan pengembangan bahasa, kita memerlukan sikap yang bersungguh-sungguh.
14.  Tanda koma tidak dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain yang mengiringinya dalam kalimat jika petikan langsung itu berakhir dengan tanda tanya atau tanda seru.
Misalnya:
“ Di mana Saudara tinggal?” tanya Karim.

3.3.3 Tanda Titik Koma (;)
1.      Tanda titik koma dapat dipakai untuk memisahkan bagian-bagian kalimat yang sejenis dan setara.
Misalnya:
Malam makin larut; pekerjaan belum selesai juga.
2.      Tanda titik koma dapat dipakai sebagai pengganti kata penghubung untuk memisahkan kalimat yang setara di dalam kalimat majemuk.
Misalnya:
Ayah mengurus tanamannya di kebun itu; Ibu sibuk memasak di dapur; Adik menghapal nama-nama pahlawan nasional.

3.3.4. Tanda Titik Dua (:)
1.      Tanda titik dua dipakai sesudah kata atau ungkapan yang memerlukan pemerian.
Misalnya:
Ketua : Moch. Achyar
Sekretaris : Tati Suryati

2.      Tanda titik dua dipakai (i) di antara jilid atau nomor dan halaman, (ii) di antara surah dan ayat dalam kitab suci, (iii) di antara judul dan anak judul suatu karangan, serta (iv) nama kota dan penerbit buku acuan dalam karangan.
Misalnya:
(v) Tempo, I (34), 1971:7
(vi) Surah Yasin:9
3.      Titik dua dapat dipakai dalam teks drama sesudah kata yang menunjukkan pelaku dalam percakapan.
Misalnya:
Ayah : “Karyo, sini kamu!”
4.      Titik dua dapat dipakai pada akhir suatu pernyataan lengkap jika diikuti rangkaian atau pemerian.
Misalnya:
Pak Adi mempunyai tiga orang anak: Ardi, Aldi, dan Asdi.

3.3.5. Tanda Hubung (-)
1.      Tanda hubung menyambung suku-suku kata dasar atau kata berimbuhan yang terpisah oleh pergantian baris.
Misalnya:
Walaupun demikian, masih banyak yang ti-dak mematuhi peraturan tersebut.
2.      Tanda hubung menyambung unsur-unsur kata ulang.
Misalnya:
Anak-anak, kupu-kupu, berulang-ulang, kemerah-merahan, mondar-mandir, sayur-mayur
3.      Tanda hubung menyambung huruf dari kata yang dieja satu-satu dan bagian-bagian tanggal.
Misalnya:
p-a-n-i-t-i-a
4.      Tanda hubung dipakai untuk merangkaikan kata dengan kata berikutnya atau sebelumnya yang dimulai dengan huruf kapital, kata/huruf dengan angka, angka dengan kata/huruf.
Misalnya:
se-Indonesia, se-Jabodetabek, mem-PHK-kan, sinar-X, peringkat ke-2, S-1, tahun 50-an
5.      Tanda hubung dipakai untuk merangkaikan unsur bahasa Indonesia dengan unsur bahasa asing.
Misalnya:
di-smash, pen-tackle-an

3.3.6 Tanda Tanya
1.      Tanda tanya dipakai pada akhir kalimat tanya.
Misalnya:
Kapan ia berangkat?
2.      Tanda tanya dipakai di dalam kurung untuk menyatakan bagian kalimat yang disangsikan kebenarannya.
Misalnya:
Ia dilahirkan pada tahun 1983 (?).

3.3.7 Tanda Seru (!)
1.      Tanda seru dipakai pada akhir kalimat printah.
Misalnya:
Bersihkan kamar itu sekarang juga!
2.      Tanda seru dipakai pada akhir ungkapan atau pernyataan yang menggambarkan kesungguhan, ketidakpercayaan, ketakjuban, ataupun rasa emosi yang kuat.
Misalnya:
Alangkah seramnya peristiwa itu!

3.3.8 Tanda Kurung ((...))
1.      Tanda kurung mengapit tambahan keterangan atau penjelasan.
Misalnya:
Komisi A telah selesai menyusun GBPK (Garis-Garis Besar Program Kerja) dalam sidang pleno tersebut.
2.      Tanda kurung mengapit keterangan atau penjelasan yang bukan bagian integral pokok pembicaraan.
Misalnya:
Keterangan itu (lihat Tabel 10) menunjukkan perkembangan per-ekonomian Indonesia lima tahun terakhir.
3.      Tanda kurung mengapit angka atau huruf yang memerinci satu urutan keterangan.
Misalnya:
Faktor produksi menyangkut masalah (a) alam, (b) tenaga kerja, dan (c) modal.
4.      Tanda kurung mengapit huruf atau kata yang kehadirannya di dalam teks dapat dihilangkan.
Misalnya:
Kata cocaine diserap ke dalam bahasa Indonesia menjadi kokain(a).

3.3.9 Tanda Kurung Siku ([...])
1.      Tanda kurung siku mengapit huruf, kata, atau kelompok kata sebagai korekssi atau tambahan pada kalimat atau bagian kalimat yang ditulis orang lain. Tanda itu menyatakan bahwa kesalahan atau kekurangan itu memang terdapat di dalam naskah asli.
Misalnya:
Sang Puteri men[d]engar bunyi gemerisik.
2.      Tanda kurung siku mengapit keterangan dalam kalimat penjelas yang sudah bertanda kurung.
Misalnya:
Persamaan kedua proses ini (perbedaannya dibicarakan di dalam Bab II [lihat halaman 35––38]) perlu dibentangkan di sini.


3.3.10 Tanda Petik (“...”)
1.      Tanda petik mengapit petikan langsung yang berasal dari pembicaraan dan naskah atau bahan tertulis lainnya.
Misalnya:
“Saya belum siap,” kata Mira, “tunggu sebentar!”
2.      Tanda petik mengapit judul syair, karangan, atau bab buku yang dipakai dalam kalimat.
Misalnya:
Sajak “Berdiri Aku” terdaapat pada halaman 5 buku itu.
Karangan Andi Hakim Nasoetion yang berjudul “Rapor dan Nilai Prestasi di SMA” diterbitkan dalam harian Tempo.
3.      Tanda petik mengapit istilah ilmiah yang kurang dikenal atau kata yang mempunyai arti khusus.
Misalnya:
Saat ini ia sedang tidak mempunyai pacar yang di kalangan remaja dikenal dengan “jomblo”.
Karena warna kulitnya, Budi mendapat julukan “si Hitam”.

3.3.11 Tanda Petik Tunggal (‘...’)
1.      Tanda petik tunggal mengapit petikan yang tersusun di dalam petikan lain.
Misalnya:
Tanya Basri, Kau dengar bunyi ‘kring-kring’ tadi?”
“Waktu kubuka pintu depan, kudengar teriak anakku, ‘Ibu, Bapak pulang’, dan rasa letihku lenyap seketika,” ujar Pak Hamdan.
2.      Tanda petik tunggal mengapit makna, terjemahan, atau penjelasan kata atau ungkapan asing.
Misalnya:
Feed-back berarti ‘balikan’.

3.3.12 Tanda Garis Miring (/)
1.      Tanda garis miring dipakai di dalam nomor surat dan nomor pada alamat dan penandaan masa satu tahun yang terbagi dalam dua tahun takwim.
Misalnya:
No. 12/PK/2005
Jalan Kramat III/10
2.      Tanda garis miring dipakai sebagai pengganti kata atau, tiap.
Misalnya:
Laki-laki/Perempuan
120 km/jam

2.3.13 Tanda Penyingkat atau Apostrof (‘)
Tanda penyingkat menunjukkan penghilangan bagian kata atau bagian angka tahun.
Misalnya:
Gunung pun ‘kan kudaki. (‘kan = akan)
17 Agustus ’45 (’45 = 1945)

3.1 Kesimpulan
a)      Penggunaan tanda baca perlu diperhatikan dalam penulisan karya tulis atau karya ilmiah.
b)      Masing masing tanda baca memiliki aturan dan tata letak penggunaanya, sehingga kita harus cermat dalam menggunakan tanda baca dan menempatkan tanda baca pada aturan yang telah di tetapkan
c)      Penggunaan ejaan yang disempurnakan (E Y D) sangat dibutuhkan dalam penulisan karya tulis ilmiah agar sebuah karya tulis ilmiah tersebut dapat tersusun dengan baik dan mudah dipahami.
d)     Dari berbagai macam kesimpulan, maka penggunaan tanda baca perlu untuk dipahami dan dipelajari lebih detail agar penggunaan tanda baca pada karya ilmiah yang kita buat menjadi benar dan mudah dipahami oleh orang-orang yang akan membaca karya tulis kita.

                                                       DAFTAR PUSTAKA

Sugihastuti, dkk. 2006. Editor Bahasa. Yogyakarta: Pustaka Pelajar,
Finoza, Lamudin. 1993.Komposisi Bahasa Indonesia. Jakarta: Diksi Insan Mulia,.
Alwi, Hasan. Dkk. 2003, Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Edisi-2. Jakarta: Balai Pustaka.   http://id.wikipedia.org/wiki/Ejaan_Yang_Disempurnakan

 

Cara Memperbaiki Lampu Hemat Energi

Buka Casing Lampu Hemat Energi dengan mencongkelnya menggunakan obeng. Lepas Neon dari rangkaiannya, kemudian test neon dengan menggunakan Multitester. Ada dua kutub pada neon, ukur masing-masing dengan menggunakan batas ukur OHM Meter x1. Kalau neon masih bagus maka masing-masing jika diukur akan menunjukkan angka sekitar 2-8 ohm. Kalau salah satu kutub / ujung ada yang putus / tidak menunjukkan angka maka berarti neon sudah rusak / putus. Cara mengakali jika neonnya yang putus silahkan baca di bagian bawah.
Kalau neonnya bagus, berarti kerusakan ada di rangkaiannya.

Berikut ini beberapa komponen di rangkaian Lampu Hemat energi yang perlu di cek dan diganti kalau rusak :





Elco Filter setelah dioda bridge, biasanya melembung, ganti dengan elco 10uF / 350-400 volt
Resistor 2,2 - 10 ohm 2 buah ( yang terhubung ke kaki emitor transistor )
Resistor 15 - 20 ohm 2 buah ( yang terhubung ke kaki basis transistor )
Transistor type MJE 13003 : 2 buah
Bila semua komponen itu bagus dan lampu masih mati, ganti saja kondensator tantalum 3,9nF - 4nF/1200volt, walaupun kelihatan tidak rusak. kondensator tersebut berfungsi sebagai starter lampu. (kondensator ini langsung terhubung ke salah satu kutub neon.

Jika Neonnya yang rusak, dan rangkaian Lampu Hemat Energi nya masih OK berikut ini triknya :

Siapkan Neon biasa merk Philips 10-15 watt (harga 6-8 rb) untuk pengganti neon yang rusak.
Hubungkan kedua kutub neon dengan rangkaian sesuai dengan gambar di bawah ini.






Lampu Hemat Energi dengan neon yang sudah dimodifikasi lebih terang dibandingkan Lampu Hemat Energi yang harga 8 rb-an. Lumayan ngirit, daripada harus beli lampu baru yang harganya sekarang sekitar 30 rb-an.
Sumber : http://www.supplierbaut.com/

Aneh Tapi Nyata, Bukit Anti Gravitasi di Florida

Banyak orang yang merasa takjub begitu berada di salah satu perbukitan di Florida, AS. Di sana, mobil bisa dibuat berjalan menanjak melawan gravitasi, tanpa harus menyalakan mesin. Inilah Spook Hill, bukit anti gravitasi.

Spook Hill berada di Lake Wales, Florida. Diintip dari Visit Central Florida, tempat ini adalah salah satu destinasi yang banyak dikunjungi wisatawan. Tak hanya dari dalam negeri, turis dari berbagai belahan dunia beramai-ramai ke sini.

Di mata traveler, Spook Hill dikenal sebagai bukit anti gravitasi atau bukit magnet. Di sini mobil bisa berjalan sendiri tanpa harus menyalakan mesin. Keren kan?

Biasanya, selama berada di Spook Hill, traveler akan mematikan mobil sampai garis batas yang ada. Ketika itu juga mobil akan berjalan kencang.

Uniknya, mobil tak berjalan menurun ke bawah, tapi justru menanjak. Ya, seolah memiliki magnet di puncak, bukit menarik kencang mobil untuk menanjak, bahkan dengan kecepatan tinggi.

Berbagai cerita rakyat pun melatarbelakangi keunikan ini. Legenda mengatakan dulu pemimpin suku Indian bertarung melawan buaya yang meneror desa di sana.

Pertarungan hebat pun terjadi. Baik pemimpin Indian maupun buaya sama-sama tewas akibat pertempuran tersebut. Keduanya tepat meninggal di atas bukit. Konon, roh keduanya menghantui bukit dan mengakibatkan daya magnet yang besar. Percaya tidak percaya.

Tapi jika dilihat dari ilmu pengetahuan, peristiwa ini terjadi akibat besarnya medan magnet yang ada di sana. Jadi tak heran, kalau mobil dengan mesin mati bisa menanjak bukit dengan kecepatan tinggi.


sumber : detik.com

Tikus Ini Kebal Sengatan Kalajengking



Sengatan kalajengking Arizona sungguh menyakitkan. Orang menganggap rasanya sama saja seperti dipukul martil. Namun spesies tikus gurun Southern grasshopper (Onychomys torridus) ternyata tak merasakan apa pun saat disengat serangga itu. Karena kebal sengatan dan racunnya, tikus itu pun tenang saja melahap kalajengking Arizona (Centruroides sculpturatus).

Tikus berukuran sekitar 12 sentimeter ini tergolong hewan karnivora, dan kalajengking adalah menu favorit mereka. Sengatan kalajengking Arizona sebenarnya mampu membunuh hewan pengerat lain dengan ukuran tubuh yang sama dengan Southern grasshopper. Namun tikus Southern grasshopper mengembangkan teknik efektif untuk mengatasi rasa sakit dan racun kalajengking.

Ashlee Rowe, peneliti dari Michigan State University, mengatakan tikus tersebut sanggup menerima sengatan sebanyak apa pun saat mereka menyerang kalajengking. Tikus-tikus itu tidak hanya bertahan hidup melawan racun kalajengking, tapi tenyata tak merasakan sama sekali sengatan yang mereka terima.

Penasaran dengan trik tikus menghilangkan rasa sakit akibat sengatan, Rowe dan koleganya menganalisis bagaimana sebenarnya racun itu beraksi pada sel saraf nociceptor. Ini adalah sel yang menerima dan meneruskan sinyal rasa sakit ke otak tikus. "Saya penasaran ketika tikus itu disengat, mereka hanya seperti menyisiri sejenak dan setelah itu selesai," kata Rowe kepada LiveScience.

Biasanya sel saraf menyalurkan rasa sakit dengan mengubah stimulan menjadi gelombang eletrik. Kanal ion, saluran kecil dalam membran sel, membuka dan menutup untuk mengirimkan gelombang elektrik tersebut. Salah satu kanal ion, kanal potasium/sodium, ada di sel di seluruh tubuh. Kanal inilah yang mengoperasikan fungsi penting tubuh, mulai dari bernapas hingga kontraksi otot.

Pada umumnya, racun kalajengking bereaksi langsung di kanal potasium/sodium di niciceptor dan menciptakan sensasi rasa sakit. Kanal khusus 1.7 berperan untuk mengambil sinyal rasa sakit, sementara kanal 1.8 mengirimnya ke otak. Namun, pada tikus Southern grasshopper, racun kalajengking langsung diikat di kanal 1.8.

Dengan diikat di kanal transportasi, toksin otomatis mengeblok dirinya sendiri dan tikus tidak merasakan sakit. Alih-alih bertindak sebagai stimulan rasa nyeri, toksin itu justru beraksi seperti obat penahan sakit. "Ini seperti aksi memotong kabel penghubung," kata Rowe. Hasil studi Rowe dan kawan-kawannya dimuat dalam jurnal Science 25 Oktober lalu. "Toksin melakukan hal menarik pada kanal-kanal itu. Mereka membuka dan menutupnya serta memanipulasi dengan cara-cara yang tidak pernah kita bayangkan," kata Rowe.

Penelitian ini menjadi pendukung usaha mencari cara untuk mendapatkan metode baru meredakan rasa sakit pada manusia. "Kami menemukan hal penting tentang manfaat kanal sodium 1.8 dan kemampuannya menutup sinyal rasa sakit," kata Rowe. Jika ilmuwan bisa menemukan bagaimana interaksi toksin dan sel saraf, mereka mungkin bisa memproduksi senyawa yang reaksinya mirip dengan toksin itu.

sumber: Tempo

Cara Meng-Hack Kerja Otak dan Tubuh

Umumnya, rata-rata manusia beristirahat dengan tidur selama 8-9 jam perhari. Namun ditemukan satu metode dimana manusia hanya perlu waktu 3 jam sehari untuk melakukan aktifitas pasif di atas ranjang tersebut. Bagaimana mungkin?

Dinamakan 'Jadwal Tidur Uberman' (beberapa menyebutnya Metode Tidur Polyphasic) merupakan sebuah metode dalam mengatur waktu tidur Anda untuk memaksimalkan fase REM dan meminimalkan fase non-REM saat tertidur. Tujuan dari jadwal ini adalah membuat Anda memasuki fase REM beberapa menit setelah Anda tidur, dan membuat Anda tetap dalam fase tersebut sampai terbangun.

Sebelum Anda melaksanakan metode ini, ada baiknya Anda mengetahui latar belakang tidur dan kebutuhan tubuh akan fase REM.

1. Apakah itu REM?

REM (Rapid Eye Movement) merupakan waktu paling efektif yang dapat membuat kita merasa nyenyak dan benar-benar beristirahat saat kita tertidur. Selama fase ini, tubuh dan otak tidak saling berhubungan sehingga tubuh akan benar-benar istirahat total tanpa ada gangguan sinyal perintah dari otak

2. Level-Level Tidur

Tidur pada umumnya terbagi menjadi 5 level, level pertama terjadi di 5-10 menit pertama kita tertidur, level dimana kita kehilangan separuh dari kesadaran kita. Level kedua mempersiapkan tubuh kita memasuki tidur nyenyak, jantung berdetak lebih lambat dan suhu badan merendah. Level 3 dan level 4, merupakan fase tidur nyenyak, dimana level 4 lebih intense. Level 1 - 4 ini membutuhkan waktu sekitar 90-120 menit. Setelah itu, tidur akan memasuki level 5, fase dimana kondisi REM dimulai. Fase inilah yang benar-benar dibutuhkan oleh tubuh Anda.

Namun, trik 'Jadwal Tidur Uberman' bisa membuat tubuh dan otak Anda memasuki fase REM segera setelah Anda tertidur.

3. Penjadwalan Tidur

Pada awal mulanya, 'Jadwal Tidur Uberman' memaksa Anda untuk tidur hanya dalam waktu sekitar 30 menit dalam setiap 4 jam sepanjang hari. Sebagai contoh, tidurlah pukul 20.00, set alarm anda 20.30, bangun dari tidur Anda, lakukan aktifitas yang Anda inginkan, tidur lagi pukul 00.00, set alarm pukul 00.30, dan seterusnya.

Tentu saja, jadwal ini mungkin terlihat aneh dan mustahil dilakukan oleh pegawai kantoran biasa atau penjaga toko swalayan yang bakal diberikan Surat Peringatan jika ketahuan oleh bos mereka. Namun hal ini cukup berguna bagi beberapa orang yang tidak ingin 1/3 waktu hidupnya dibuang begitu saja di atas ranjang. Di atas ranjang disini maksud saya adalah tidur.

4. Bagaimana Caranya?

Anda dapat melaksanakan hal tersebut hanya dengan satu cara, yaitu merampas fase REM dalam beberapa hari pertama dengan metode yang sudah dijelaskan sebelumnya. Segera setelah Anda melakukan metode ini di hari pertama, tubuh Anda tidak akan merasakan fase REM di hari-hari pertama yang pastinya akan menyiksa otak sekaligus tubuh Anda yang membutuhkan istirahat lebih.

Namun jika Anda melakukan metode ini secara teratur, dalam 3 hari atau paling lama 10 hari, Anda akan merasakan efek yang Anda inginkan. Yaitu memasuki fase REM segera setelah anda tertidur dan tetap berada di fase itu sampai Anda terbangun.

5. Tips dan Trik

a. Lakukan metode ini saat Anda memiliki beberapa hari yang benar-benar Anda miliki. Tidak disaat hari-hari sibuk saat Anda diharuskan untuk bekerja. Kecuali jika Anda ingin terlihat sebagai sesosok zombie di kantor Anda selama beberapa hari.

b. Gunakan trik psikologis pada tubuh Anda agar lebih cepat beradaptasi dengan metode ini. Alarm dan musik metal dapat membantu Anda untuk segera terbangun sesuai jadwal.

c. Makan makanan bergizi tinggi seperti sayuran dan jus apel/jeruk dengan volume cukup banyak untuk mendukung hari-hari pertama Anda dalam menjalankan metode ini.

6. Keuntungan

Setelah beberapa hari yang berat tersebut, tubuh Anda akan terbiasa untuk terbangun setelah tidur 30 menit. Anda pun bisa tidur selama 30 menit pada jam istirahat kantor dan tidak mengalami kesulitan untuk bangun tidur setelahnya.

Keuntungan paling utama dalam metode ini adalah waktu. Waktu yang saya maksudkan adalah waktu dimana Anda tidak menyia-nyiakannya untuk fase tidur non-REM tadi. Dan bisa Anda gunakan untuk melakukan aktifitas penting Anda lainnya, atau untuk Anda sia-siakan dengan kegiatan tidak penting lainnya, selain tidur.

Keuntungan lain dari metode ini, tubuh Anda akan terasa segar setiap saat. Apabila Anda melakukan metode ini secara rutin dan teratur, kebutuhan tubuh dan otak Anda akan fase REM akan selalu terpenuhi setiap harinya. Bahkan lebih banyak daripada saat Anda tidur secara normal.

7. Efek Samping

Ketika Anda diharuskan terjaga selama lebih dari emat jam tanpa tidur selama 30 menit, energi dan konsentrasi Anda akan serasa menghilang dalam waktu sekejap dan Anda akan merasa mengantuk. Hal ini bisa mempengaruhi kegiatan sosial Anda.

Setelah terbangun dari tidur normal, saya yakin Anda akan samar-samar mengingat apa yang terjadi dalam mimpi Anda. Namun mimpi dalam tidur sesuai metode ini akan terasa nyata, dan Anda dapat mengingat detail mimpi itu.

8. Penelitian Ahli Kesehatan

Bahaya dari metode 'Jadwal Tidur Uberman' sampai saat ini belum pernah dipaparkan secara resmi oleh para ahli kedokteran. Seorang dokter bernama Dr. Claudio Stampi bahkan pernah meneliti metode ini.

Sumber : Kapanlagi.com

Copyright © / Roni Share

Template by : Urangkurai / powered by :blogger