Manusia Dan Kesusastraan
Kebanyakan orang bingung bagaimana cara menuangkan semua kekeluh kesaan atau kegembiraan menggunakan puisi tetapi sebenarnya cara untuk menuangkan semua mood kita ke dalam puisi tidaklah sulit kita hanya membutuhkan pemikiran yang terfokus tentang mood kita sekarang . Jadi kesimpulannya bahwa menuangkan segala pikiran pada puisi atau prosa tidaklah susah seperti yang dibayangkan . Selain itu puisi juga dapat membantu kita dalam menyelesaikan masalah yang ada karena semua hal yang ingin kita sampaikan dapat tertuang langsung di dalam puisidan prosa.
Oleh karena itu ada baiknya mulai sekarang kita menggunakan puisi dan prosa sebagai penyelesaian masalah yang ada dan dapat secara langsung bercerita di dalam puisi dan prosa tersebut karena bahasa yang dikeluarkan oleh puisi dan prosa akan lebih indah dibandingkan kita memendam rasa yang ada pada diri kita.
Oleh karena itu ada baiknya mulai sekarang kita menggunakan puisi dan prosa sebagai penyelesaian masalah yang ada dan dapat secara langsung bercerita di dalam puisi dan prosa tersebut karena bahasa yang dikeluarkan oleh puisi dan prosa akan lebih indah dibandingkan kita memendam rasa yang ada pada diri kita.
A. Pendekatan Kesusastraan
IBD, yang semula dinamakan Basic Humanities, berasal dari bahasa Inggris the humanities. Istilah ini berasal dari bahasa latin Humanus, yang berarti manusiawi, berbudaya, dan halus. Dengan mempelajari the humanities orang akan menjadi lebih manusiawi, lebih berbudaya dan lebih halus. Jadi the humanities berkaitan dengan masalah nilai, yaitu nilai kita sebagai homo humanus.
Untuk menjadi homo humanus, manusia harus mempelajari ilmu, yaitu the humanities, disamping tanggung jawabnya yang lain. Apa yang dimasukkan ke dalam the humanities masih dapat di perdebatkan, dan kadang-kadang disesuaikan dengan keadaan dan waktu.
B. Ilmu Budaya Dasar Yang Di Hubungkan Dengan Prosa
Prosa adalah suatu jenis tulisan yang dibedakan dengan puisi karena variasi ritme (rhythm) yang dimilikinya lebih besar, serta bahasanya yang lebih sesuai dengan arti leksikalnya. Kata prosa berasal dari bahasa Latin “prosa” yang artinya “terus terang”. Jenis tulisan prosa biasanya digunakan untuk mendeskripsikan suatu fakta atau ide.
Istilah prosa banyak padanannya. Kadang-kadang disebut narrative fiction, prose fiction atau hanya fiction saja. Dalam bahasa Indonesia istilah tadi sering diterjemahkan menjadi cerita rekaan dan didefinisikan sebagai bentuk cerita atau prosa kisahan yang mempunyai pemeran, lakuan, peristiwa dan alur yang dihasilkan oleh daya khayal atau imajinasi. Istilah cerita rekaan umumnya dipakai untuk roman, atau novel, atau cerita Pendek.
Jenis-jenis prosa
Prosa biasanya dibagi menjadi empat jenis:
- Prosa naratif
- Prosa deskriptif
- Prosa eksposisi
- Prosa argumentatif
Prosa baru Meliputi :
- Cerpen : Suatu bentuk prosa naratif fiktif,cenderung padat dan langsung pada tujuannya,mengandalkan teknik teknik sastra seperti tokoh, plot, tema bahasa dan insight.
- Novel : Karya fiksi prosa yang tertulis dan naratif, biasanya berbentuk cerita.
- Biografi : Kisah atau keterangan tentang kehidupan seseorang.
- Resensi adalah pembicaraan / pertimbangan / ulasan suatu karya (buku, film, drama, dll.).
- Kritik : karya yang menguraikan pertimbangan baik-buruk suatu hasil karya dengan memberi alasan- alasan
- Kisah
- Otobiografi
Prosa lama meliputi :
- Dongeng : Cerita sederhana yang tidak benar-benar terjadi.
- Hikayat : Cerita pelipur lara yang sulit diterima akal, merupakan cerita rekaan,namun memiliki pesan dan amanat bagi pembacanya.
- Sejarah : Kejadian masa lampau yang benar-benar terjadi atau riwayat asal-usul keturunan.
- Epos.
- Cerita Pelipur Lara.
C. Nilai-nilai Dalam Prosa Fiksi
Sebagai seni yang bertulan punggu cerita, mau tidak mau karya sastra (Prosa fiksi) langsung atau tidak langsung membawa moral, pesan atau cerita. Dengan perkataan lain prosa mempunyai nilai-nilai yang di peroleh pembaca lewat sastra. Adapun nilai-nilai yang di peroleh pembaca lewat sastra antara lain :
1. Prosa Fiksi memberikan Kesenangan
Keistimewaan kesenangan yang diperoleh dari membaca fiksi adalah pembaca mendapatkan pengalaman sebagaimana mengalami sendiri peristiwa itu peristiwa atau kejadian yang dikisahkan.
2. Prosa Fiksi memberikan Informasi
Fiksi memberikan sejenis informasi yang tidak terdapat di dalam ensiklopedi. Dalam Novel Sering kita dapat belajar sesuatu yang lebih dari pada sejarah atau laporan jurnalistik tentang kehidupan masa kini, kehidupan masa lalu, bahkan kehidupan yang akan datang atau kehidupan yang asing sama sekali.
3. Prosa fiksi memberi warisa cultural
Prosa fiksi dapat menstimuli imaginasi, dan merupakan aran bagi pemindahan yang tak henti-hentinya dari warisan budaya bangsa.
4. Prosa memberi keseimbangan wawasan
Lewat prosa fiksi seseorang dapat menilai kehidupan berdasarkan pengalaman dengan banyak individu. Fiksi juga memungkinkan lebih banyak kesempatan untuk memilih respon-respon emosional atau rangsangan aksi yang mungkin sangat berbeda dari pada apa yang disajikan dalam kehidupan sendiri.
Prosa fiksi dapat menstimuli imaginasi, dan merupakan aran bagi pemindahan yang tak henti-hentinya dari warisan budaya bangsa.
4. Prosa memberi keseimbangan wawasan
Lewat prosa fiksi seseorang dapat menilai kehidupan berdasarkan pengalaman dengan banyak individu. Fiksi juga memungkinkan lebih banyak kesempatan untuk memilih respon-respon emosional atau rangsangan aksi yang mungkin sangat berbeda dari pada apa yang disajikan dalam kehidupan sendiri.
SUMBER:
http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2012/03/manusia-dan-kebudayaan-manusia-dan-kesusastraan-manusia-dan-cinta-kasih/
0 komentar:
Posting Komentar